Saat bekerja dengan proyekReact TypeScript, salah satu tantangan yang sering muncul adalah ketidakkonsistenan dalam penggunaankonvensi penamaan (Naming Conventions). Meskipun tampak sepele, penerapan konvensi penamaan yang konsisten sangat penting untuk meningkatkan keterbacaan kode, mempermudah kolaborasi antar anggota tim, serta menjaga agar kode tetap mudah dipelihara di masa depan.
Berikut adalah panduan singkat mengenai konvensi penamaan yang umum digunakan dalam proyek React TypeScript:
1.🐪 CamelCase(misalnya: myVariableName)
Digunakan untukvariabel,fungsi,parameter, danpropertiespada objek. Konvensi ini memulai setiap kata setelah kata pertama dengan huruf besar, sementara kata pertama dimulai dengan huruf kecil.
Contoh penggunaan:
const myUserName = 'John Doe';
function fetchUserData(userId: number) { ... }
const userProfile = { name: 'John', age: 30 };
2. 🔑 PascalCase (misalnya: MyComponentName)
Digunakan untuknama kelas,komponen React, danconstructor. Pada PascalCase, setiap kata dimulai dengan huruf besar, tanpa pemisah spasi.
Contoh penggunaan:
class UserProfile extends React.Component { ... }
const MyComponent = () => { ... };
3.🐍 UPPER_SNAKE_CASE (misalnya:MY_CONSTANT_VALUE)
Biasanya digunakan untukkonstanta. Konvensi ini menggunakan huruf kapital sepenuhnya dan kata-kata dipisahkan dengan tanda garis bawah (_).
Contoh penggunaan:
const MAX_USER_LIMIT = 100;
const API_URL = 'https://api.example.com';
4.🐍 lower_snake_case (misalnya:my_variable_name)
Secara umum, snake_case sering digunakan untukkonstantadalam beberapa bahasa pemrograman lain, tetapi dalam proyek React TypeScript, penggunaannya jarang. Namun, Anda mungkin menemui snake_case di bagian-bagian kode yang terkait dengankonfigurasi, terutama di bagianenvironment variablesataufile configuration.
Contoh penggunaan:
const api_key = process.env.API_KEY;
5. 🍢kebab-case (misalnya:my-component-name)
Digunakan terutama untuknama filedandirektoridalam proyek, terutama ketika menggunakan sistem sepertiWebpack,Babel, atauTypeScript. Kebab-case memisahkan kata-kata dengan tanda hubung (-), dan seluruh nama ditulis dengan huruf kecil.
Contoh penggunaan:
src/components/user-profile.tsx
src/utils/format-date.ts
6. 🫥Dot-case (misalnya: my.component.name)
Digunakan untuk penamaan dalam beberapa konteks, sepertipenamaan file konfigurasi,key dalam objek konfigurasi, ataunamespace dalam beberapa framework. Penamaan ini memisahkan kata-kata dengan tanda titik (.), dan umumnya digunakan untuk struktur data atau pengorganisasian file dalam sistem yang lebih besar.
const config = {
"api.endpoint": "/v1/user",
"ui.theme": "dark",
};
Kapan menggunakan UpperCamelCase vs LowerCamelCase
Selain CamelCase, ada perbedaan antaraUpperCamelCasedanLowerCamelCase, yang biasanya bergantung pada konteks penggunaannya.
UpperCamelCase(atau PascalCase) digunakan untuk namakelas,komponen React, danenum types.
LowerCamelCasedigunakan untukvariabel,fungsi,parameter, danmethod.
Plural vs Singular
Penting untuk membedakan antarabentuk tunggaldanjamakketika memberi namakoleksi dataataukomponen. Biasanya,nama koleksi datamenggunakan bentuk jamak, sedangkankomponenmenggunakan bentuk tunggal.
Komponenbiasanya dalam bentuksingular(PascalCase):
const UserProfile = () => { ... }; // Komponen tunggal
Koleksi dataatauarraybiasanya menggunakanjamak(CamelCase atau snake_case):
const userProfiles = [{...}, {...}]; // Koleksi data const users_list = [{...}, {...}]; // Koleksi dalam snake_case
Mengapa Konsistensi itu Penting?
Menjaga konsistensi dalam penamaan sangat penting untuk memastikan bahwa kode tetap mudah dibaca, dipahami, dan dikembangkan oleh tim. Dengan mengikuti konvensi yang jelas, pengembang lain—termasuk diri Anda sendiri di masa depan—akan lebih mudah untuk memahami struktur kode yang sudah ada. Ini juga mengurangi kebingungannya saat Anda berkolaborasi dalam proyek yang lebih besar.
Konsistensi dalam penamaan sangat membantu dalam:
Keterbacaan kode: Penamaan yang konsisten memudahkan pemahaman kode, baik oleh anggota tim saat ini maupun di masa depan.
Pemeliharaan kode: Kode yang konsisten lebih mudah dipelihara karena struktur dan pola penamaan yang jelas.
Kolaborasi tim: Tim yang menggunakan konvensi yang sama akan lebih cepat beradaptasi dan meminimalisir kebingungannya dalam bekerja bersama.
Tips Menjaga Konsistensi Penamaan:
Gunakan linting toolsseperti ESLint atau TSLint untuk memastikan konvensi penamaan diterapkan secara otomatis.
Buat pedoman penamaanyang jelas di dokumentasi proyek atau tim Anda.
Gunakan editor dengan fitur auto-formattingagar penamaan dan format kode selalu sesuai dengan pedoman yang ada.